Senin, 29 Desember 2008

Liburan Akhir Tahun 2008

Liburan akhir Tahun

Letihnya setelah menempuh perjalanan sekitar enam jam dan berharap sampai sekitar tiga jam lagi. Namun sesuatu yang tidak kuharap terjadi, ban kiri belakang kempes, kendaraan kita pinggirkan,wow…. Ternyata ban sudah hancur. Ok ganti ban dengan serep selesai,siap berangkat lagi. Baru jalan sepuluh menit itupun banyak dimakan lampu merah, ban serep kempes lagi, wah… stress nih. Cari ojek untuk beli ban, tambal ban jauh lagi, apalagi toko ban. Sebetulnya kita kurang sreg pakai kendaraan ini karena kita ndak tahu keaadaan, Namun karena banyak yang mau ikut paksa pakai kendaraan yang longgar.Dari pagi sudah banyak kendala, belum berangkat sudah nambal ban, dua kali…
Dua jam perjalanan rasanya panas sekali, padahal masih pagi. Wah Acnya ndak beres nih, isi Freon dulu sambil istirahat.
Setengah jam sudah menunggu beli ban, akhirnya datang juga , kita ganti lalu jalan lagi,
Sepuluh menit lagi perjalanan ternyata terulang lagi,…bocor, wah hancur lagi banku.
Terpaksa beli lagi, padahal ban serep tadi belum ditambal, yah… cari ojek lagi, sampai kapan nih….?
Satu jam beres semua, ok jalan lagi. Berdoa semoga sampai rumah dengan selamat, tak ada halangan lagi. Sampai rumah jam 23.30. perjalanan yang amat panjang

Hari pertama,karena hari Jumat pasar ptiuruh sangat ramai,apa yang kita idamkan khas sini, ada gembus,ada lotex, ada gulai jengkol, buntil,tempe kemul dsb, ada juga tiwul,nyesel tadi ndak beli, pulang sarapan lalu terjun ke sungai. Kita sudah kita bayangkan kita mandi sepuasnya di kali, yang sekarang lagi bersih.Kita berendam,bermain,menangkap ikan, lalu kita bakar. Asyik benar.
Sore hari kita mengunjungi gua gong, pulang sambil cari jungkang(sebangsa jangkrik)
Tadinya nyesel ndak beli tiwul di pasar, ndak tahunya dirumah sudah beli bahanya, akhirnya cepet-cepet saya masak dan saya bikin sambel jungkang dengan terasi,dan lombok ijo.Dulu yang saya bilang kalau bikin tiwul peluang bisnis,ternyata sudah ada yang menekuni,dengan membuat tiwul instant.Luar biasa….
Dan harganya pun lebih mahal daripada beras,sesuai hukum pasar, supply and demand.
Itulah yang saya bilang bahwa di desa kita itu punya potensi luar biasa.Masih banyak yang bisa kita kerjakan., masih banyak bisnis yang kita rancang apalagi untuk yang menjelang pensiun mungkin tempat yang tepat,nyaman, tetap menghasilkan uang.
Ternyata pulang kampong kali ini sepi, padahal ini libur panjang, namun jarang yang pulang, mungkin memanfaatkan liburan bersama keluarga di tempat masing-masing.

1 Suro di Kalitepus

Peringatan 1 syuro di Kalitepus dilaksanakan ditepatkan pada hari Jumat Kliwon
Ditandai dengan penyembelihan Wedhus Kendhit ,kepalanya dikhubur, Tempat perayaan di makam lama deket sungai.Setelah disembelih, dimasak bersama-sama oleh kaum laki-laki, setelah masuk tiap kk mendapat satu takir (tempat sayur terbuat dari daun pisang) kare kambing untuk dibawa pulang,dan satu takir lagi untuk kenduri disitu
Untuk acara ini sebetulnya perlu kita dalami dalam penyembelihan, kalau tujuan untuk persembahan mungkin bisa kita hindari untuk makan

Minggu, 19 Oktober 2008

Krisis ekonomi seri-2



Gonjang-ganjing krisis keuangan yang melanda negeri Adidaya Amerika Serikat akibat macetnya kredit di bidang property akhirnya menyeret semua Negara terlibat krisis.Bursa saham anjlok hingga titik terendah akibat investor menarik uangnya untuk memenuhi kebutuhan di negaranya, semua pejabat penting kerja siang malam untuk menyelamatkan Negara dari krisis seri kedua ini termasuk Indonesia.
Tidak demikian dengan desa kita,
Di desa kita tidak memikirkan lembar saham,
Ketahanan pangan di desa kita paling kuat mengahadapi krisis macam apapun
Kita masih ingat kenaikan BBM sekian kali , namun kita masih punya sepeda angin yang bisa membuat kita sehat,
Beberapa bulan lalu dikonversinya minyak tanah ke gas LPG, kita tidak perlu risau karena kita masih punya bahan bakar kayu sekandang
Pada saat daerah lain paceklik kekeringan , kita masih bisa bertahan dengan makanan pengganti,
Ingat dulu ketika kita kecil masih menjumpai nasi tiwul yang dimakan dengan apa saja rasanya cocok, bahkan dengan sambel gasir,jangkrik,jungkang,lombok ijo ,dan terasi, bahkan diberikuah yang banyakpun( kokoh) tidak mengurangi kenikmatan.
Ingat dulu pada saat mangan wadang( makan pagi) kita bisa makan sawudan (singkong yang diparut kasar)lalu dikukus,penyajiannya dengan parutan kelapa
Ingat dulu pada saat mindo(antara makan siang dan sore) kita bisa makan ubi rebus,uwi,ganyong,jenang erut,gembili,suweg,glontho(ubi parut dikasih gula digoreng),lonthong(sama dengan glontho tapi dibungkus daun dikukus),munthul (ketela rambat).grontol (jagung tua direbus hingga pecah dikasih parut kelapa) ,belicik(tales)Luar biasa kreatif orang tua kita dulu
Kita juga masih ingat cara orang tua kita menabung dulu, jagung saat panen melimpah digantung diatas pawon(tungku) Munthul juga bisa digantung tahan lama, begitu pula padi yang disimpan dalam kampek(lumbung yang setiap orang punya),gaplek(bahan tiwul) namun saat ini sudah tidak kita jumpai,bahkan kalau kita pengin harus beli di luar daerah,ini juga peluang (kenapa saat ini tidak ada yang mau membikin gaplek?).
Kita lihat sebagian besar kebutuhan makan kita dapat dipenuhi secara mandiri,kalau kita kreatif bahkan kita hanya perlu membeli garam bisa bertahan.Disamping jenis makanan yang diatas segala sayur mayor tumbuh subur di ladang ,Cabe,bawang merah,segala macam sayuran ada.kita punya pohon kelapa yang tiap bulan bisa diambil hasilnya,dan kita punya hutan dengan tanaman kayu bernilai tinggi, Luar biasa….
Kebutuhan gizipun kita sudah disediakan sungai dengan ikan yang melimpah asal kita tidak serakah(cari ikan dengan potas) kita bisa menjala,menjaring,pasang wuwu,mancing,ngerek,njodang (kalau banjir)bikin rumpon,bengkung, babahan dsb
Dari unggas kita bisa pelihara ayam,bebek,menthok untuk tambal butuh saat perlu, bahkan kita biasa bantai binatang hutan seperti luwak,belacan,trenggling,landak,bajing, menyawak,tawon mbalo,tawon laler,gendon dll tanpa kita tahu binatang tsb dilindungi atau tidak. Saking hematnya dulu kita makan ayam/daging dikala ayamnya mati(sakit) dulu belum ada flu burung atau ada orang mati(kenduren)
Desa yang luar biasa, mempunyai daya tahan pangan yang sangat hebat
Cerita itu terjadi sekitar tahun 1960-1970 pada saat tidak ada seorangpun kampung yang unjuk rasa,tak ada parpol yang bagi sembako dan umbar janji,tak ada himbauan dari HKTI seperti mas Prabowo sekarang,namun semua dijalani warga dengan tabah,dan bisa dilalui sampai kini.Bahkan kalau kita filmkan cerita diatas akan laris sekali penontonya seperti laskar pelangi
Krisis ekonomi tidak akan mampir ke desa kita, walaupun krisis berapa seri
Namun kenapa jarang anak muda yang kerasan tinggal disini?
Jawabnya adalah BANYAK PILIHAN JALAN HIDUP

Sabtu, 18 Oktober 2008

Desa kaya budaya

Ada tersirat kebanggaan bagi kita , bahwa kita mempunyai banyak sekali kesenian untuk setingkat desa, desa yang luar biasa.Coba kita hitung: kita punya 1. Angguk(Ndulalak) 2.Embleg(kuda kepang).3.Terbang wadon(Janeng).4.Terbang Arab(Kencreng).5.Cing Poling.6Keroncong
Begitu banyaknya kesenian bahkan penulis yakin kalau dimainkan bersama akan kekurangan pemain.Baik coba kita kupas sedikit tentang kesenian tsb atas permintaan Bapak Suwarto ,beliau sekarang menetap di Bandung.
1.Angguk
Kesenian ini musik utamanya adalah jedor (semacam Beduk yang kecil)dan musik lainnya.Tariannya patah-patah dan terkesan mengangguk-angguk makanya banyak yang menyebut Angguk.Pada permainannya ada juga yang kerasukan, Wah ngeri ya..
2.Emblek
Kesenian ini termasuk budaya yang tinggi karena melibatkan berbagai jenis musik dan berbagai tarian,serta berbagai kepentingan.Alat musik meliputi angklung dengan 3 oktaf: ada bass,ada ritme dan melodi,sangat rancak. Ada 2 gong, ada kendang sebagai pemandu irama.
Emblek dilengkapi barongan jika dimainkan siang hari.Barongan ini kalau di China bernama Barongsai, sangat mirip.Kalau main malam hari emblek dimainkan dengan tari-tarian biasa serimpi oleh wanita sebagai pembuka,kemudian dimainkan tarian bebas oleh dua -dua peserta,dan yang paling seru jika Lengger sudah keluar,tarian bebas mengitari lengger tsb.
Pada saat lengger keluar biasa banyak sekali yang kerasukan setan, setan yang masuk biasanya sesuai dengan mental orangnya, orang yang keras /galak dia akan mabuk dengan galak,begitu sebaliknya.Emblek ini juga dulu dimanfaatkan untuk memindahkan tempat menaruh sesaji yang dulu dibawah pohon beringin yang telah tumbang kena erosi sungai,lalu ditancapkanlah bambu dan dibangulah makam yang sekarang banyak diziarahi.
3.Terbang Wadon
Biasa disebut janeng, dimainkan beberapa wanita kebanyakan masih gadis.Banyak musik yang dilibatkan,Janeng ini sepertinya kelanjutan budaya yang dikembangkan oleh walisongo untuk mensyiarkan agama Islam, Banyak syair dengan nuansa Islam, seperti Sahadhat.
Dulu sering sekali dapat job bahkan di daerah-daerah lain, dan pemainnyapun laris manis dipersunting dari daerah lain.Wow... seru
4.Terbang Arab biasa dimainkan di malam hari, kesenian ini sesuai namanya diadopsi dari budaya arab dan daerah lain juga ada.Biasa dipakai kalau ada orang puputan (35 hari) melahirkan, mungkin tempat lain ada acara akikah pada momen begini.
5,Cing- Po-Ling
Bagi penulis ini adalah kesenian yang menarik,musik sederhana,namun dari sekian referensi yang saya pelajari tidak ada daerah lain yang mempunyai kesenian ini baik di Indonesia maupun diluar negeri .Tariannya yang antik,ada sistem komando, dan latihan perang. Sepertinya ini diadopsi dari belanda, dan tarian inilah cikal bakal dari Drum Band
Lebih baik Pemda atau instansi berwenang untuk patentkan kesenian ini sebelum diklaim oleh negara tetangga.
6.Keroncong
Musik ini tergolong klasik,bagi wilayah lain keroncong diminati orang yang senior namun di desa ini banyak sekali pemuda yang menyukainya... Hebat, pemainnya juga masih muda-muda

Bagi yang menginginkan (nanggap) berbagai kesenian silahkan menghubungi aparat desa agar dikoordinasi dengan pengurus,bahkan Cing Poling Sudah ada CDnya

Jumat, 17 Oktober 2008

Lebaran Ceria

Momen penting yang dinanti setiap tahun dan merupakan tradisi di Indonesia umumnya adalah pulang kampung.Perjuangan untuk pulang kampung merupakan hal yang luar biasa bagi setiap orang .Dimulainya dengan menjalankan kewajiban rutin puasa di bulan Ramadhan hingga menyiapkan bekal untuk pulang.Tradisi ini akan mengingatkan kita aktivitas kita dimasa kecil,mengingatkan kita tempat-tempat tertentu yang sampai kini juga tidak akan berubah walau kita sendiri telah berubah dengan dimakannya usia,mempertemukan kita dengan kawan-kawan sepermainan yang terpisah sekian lama.Hal yang terpenting event ini adalah kita bisa menghormati (sungkem)orang tua mohon maaf serta berterima kasih karena telah berjuang membesarkan dan menyekolahkan kita walau untuk hidup paspasan.
Maka kadang kala walaupun kita pada kondisi yang pas-pasan kita usahakan untuk pulang kampung demi membahagiakan orang tua. Dengan begini kita akan dilapangkan rejekinya dengan doa restu orang tua.Bagi orang tua yang sudah tiada saatnya kita berziarah mendoakan mereka dan mengingatkan kita akan rumah masa depan kita, kita akan kembali kepadaNya.
Hal yang ada di angan penulis adalah keadaan ekonomi yang kurang berubah pada umumnya.Keadaan kehidupan memang sudah lebih baik, namun kalau kita tilik pendapatan orang per kepala belum banyak berubah dari dulu, hanya inflasi yang merubah nilainya saja.Memang banyak rumah yang dulu dari tabag, papan, sekarang sudah berubah menjadi permanen, bahkan sulit kita temui rumah yang alami seperti waktu kita tinggal dulu, namun sebagian dana pembangunan berasal dari anak yang merantau, sementara kehidupan disana masih seperti dulu. Memang ada sebagian yang berhasil dengan mengandalkan potensi di desa seperti Bpk Parwoto yang sukses di permebelannya hingga menembus pasar ibukota.Namun masih banyak sebetulnya potensi yang bisa dikembangkan disini,namun memang tidak mudah tapi bukan tidak bisa.
Sebagai contoh penulis angankan :
1.Perkebunan : Umumnya masyarakat mempunyai pekarangan yang luas, paling kalau orangnya rajin ditanami ganyong dan erut saja, suwegpun hanya tumbuh sendiri.Coba kalau kita semua kompak tanam salak jenis unggulan, kita tidak perlu nebang kelapa sebagai penghasilan utama ,salak akan hidup dibawahnya. berapa ton perbulan dari desa ini bisa dihasilkan salak.
2.Industri : Kita dilewati sungai yang dinamis,sangat beruntung dibanding daerah lain .Disini merupakan penghasil pasir alami.Kita bisa membikin batako,paving,bis dll dengan tidak mengenal musim,seperti kalau kita buat batu bata.saya bayangkan kalau daerah ini menjadi sentra produksi paving,batako,dll
3.Pariwisata : Kita mempunyai Gua Gong....(luar biasa) Kita bisa lengkapi dengan taman rekreasi yang masuknya bisa dikenai tiket, bahkan lebih bagus kita lengkapi tempat pemandian, luar biasa ramainya , karena mungkin satu-satunya di kecamatan dan mungkin di wilayah barat Purworejo.
4.Industri hutan : Hutan sebagian besar tidak ada yang maksimal digarap.Coba kita tanami tanaman jangka panjang dan pendek,Jangka panjang seperti kayu albasia,mahoni,jati dsb, disela-selanya bisa jahe,kencur,kapulogo,dsb
Sebetulnya luar biasa desa kita bisa berubah, namun siapa yang bisa merubah,,,,,,?
Siapa yang memberi modal.....? Siapa yang mulai......? Siapa yang percaya.....?
Jawabnya : BERSAMA KITA BISA

Minggu, 06 Juli 2008

Sekolahan


Tempat inilah yang awal kita bisa membaca dsb.Kita digembleng selama 6 tahun kadang ada yang lebih.Sebelumnya sekolah ada di kelurahan ,baru kelas 3 bergabung ke Ngandagan,akhirnya dibuatkah sekolah disini. kita semua pasti ingat tempat ini. Ayo siapa dulu gurunya yang galak....

Kedung Gapuk


Disinah dulu pusat aktivitas warga Kalitepus,mulai jaman pra sejarah hingga sekitar tahu 80 an
Tempat ini dulu untuk memandikan puluhan kerbau,rata-rata dulu per kk punya seekor kerbau untuk peliharaan, pada musim kapat,akan diadakan syukuran KUPATAN sebagai rasa syukur atas ternak kita dan mohon keselamatan untuk ternak-ternak kita.Hidangan terdiri dari Kupat serta kelengkapan ,mereka bawa sendiri dan makan bersama-sama, jangan lupa sisakan satu untuk dikalungkan kerbau kita.Festival ini perlu dilanjutkan kembali dan akan mengundang wisatawan dalam negeri.Unik dan menarik

Tugu perbatasan


Disinilah pintu masuk desa Kesawen, saat ini memang terlihat kurang terawat, namun kedepan pintu masuk ini akan dibuat megah saat desa sudah semakin maju,dengan pedulinya warga atas aset yang kita punyai

Jembatan Merah


Legenda lagu Jembatan Merah rupanya mengingatkan kita ke desa. Disana ada tempat yang dinamakan Brug Abang alias Jembatan Merah. Daerah ini biasa dibilang ketileng,rame sekali pada hari Selasa dan Jumat tempat pedagang luar membeli(kulakan) dari petani langsung

Selasa, 24 Juni 2008

Situs Gua Gong


Di Kalitepus, desa Kesawen,Kec.Pituruh ,Kab. Purworejo terdapat peninggalan bersejarah yang menakjubkan.Ada sebuah gua yang biasa disebut Gua-Gong karena dulu waktu masih banyak debu dan tanah jika kita pukul pakai batu lumayan besar akan menggema suara seperti bunyi gong.Namun perkembangan berikut setelah tersiar khabar disitu pasti ada peninggalan harta karun, tanah di dalam gua digali habis,dikeluarkan sehingga sekarang kalau ditabuh bunyinya klotak karena hanya batu.Pengurus diharapkan dapat membuat gua seperti semula untuk menjaga kelestariannya.Banyak yang cerita gua ini dalam membuatnya tidak menggunakan alat, namun menggunakan cakar, terlihat dari bekas kalau kita amati bekas guratan-guratan tajam, sedangkan pada jaman tersebut belum ditemukan besi, masih jaman batu.Boleh percaya boleh tidak, ini hanya cerita pendahulu kita. Konon khabarnya gua ini dibuat dua buah, ada sisi kiri yang menghadap menyiku sebuah batu besar yang diyakini gua pasangannya.Namun sampai saat ini belum terbuka,
Seperti cerita gua ini terbuka juga karena ada banjir besar(air bah) hingga menghanyutkan pintu gua tersebut sampai ke Polowangi, konon pintu gua tsb sekarang buat alas sembahyang warga disana.Apakah terbukanya gua tsb dengan cara yang sama kelak.....?Mudah-mudahan ini hanya cerita yang tidak akan terjadi.
Gua ini selain untuk tempat tinggal dulu juga untuk peribadatan pada animisme dan dinamisme.
Dulu di tengah-tengah ruang bagian belakang terdapat gundukan batu,seperti tugu kalau besar,namun karena ada yang meyakini gundukan tsb ada emasnya dibongkarlah sehingga kalau kita amati disini ada bekas-bekasnya.Disisi kanan kiri ini ada semacam lumpang yang tidak dalam, namun dulu ini penuh dengan tanah.Inilah yang kalau kita pukul menggema seperti suara Gong.Dan tanah inilah yang sekarang bersih.Di ruangan depan ada bebrapa tempat yang mirip tempat-tempat duduk.Kemungkinan disini dulu untuk ruang tamu atau ruang keluarga.
Dibagian depan gua terdapat belik(sumber air kecil) yang konon untuk tempat minum kuda. Dulu waktu hutan belum gundul biar kemarau air disini tak pernah kering,sekarang kemarau tak berair. Ada satu misteri lagi di gua bagian depan.
Di bagian atap teras gua ada sebuah lubang berdiameter sekitar10 cm.Sekilas kita lihat tidak ada apa-apanya, paling juga cicak.Tapi bagi pengunjung tertentu akan melihat seperti gambar wayang Janoko disana. Sebetulnya bukan pengunjungnya yang istimewa namun ada tehnik cara melihat.Kita melihat seperti kalau kita menikmati lukisan/gambar tiga dimensi.Ya seperti itulah persisnya. Mari kita buktikan.Konon yang bisa melihat gambar ini dikaruniai keberuntungan (Hokky) namun kuncinya juga harus kerja keras,baru cerita hokky.(betul....?)
Gua ini banyak disalah gunakan muda-mudi  untuk memadu kasih,sangat disayangkan .Karena di dalam gelap dan orang juga perlu waktu untuk mencapai kesana sangat amanlah disana.Perlu kita pikirkan agar tempat ini tidak jadikan tempat begituan bagi pengunjung yang dimabuk asmara, karena dulu sering saya temukan alat kontrasepsi bekas pakai disana.
Gua ini juga sudah dikotori dengan tulisan-tulisan pakai cat, yang membuat gua terlihat kotor, pernah dulu kita bersihkan tapi sulit sekali karena permukaan tidak rata,cat sudah lama kering.
Untuk menghindari itu dulu kita kasih buku tamu, agar pengunjung bisa menulis nama,dan kesannya setelah melihat gua ini.
Cara terbaik menurut angan saya adalah bagaimana meramaikan tempat ini.Pihak Pemkab perlu memikirkan tempat ini dijadikan tempat wisata yang menarik, misalkan dilengkapi banyak area bermain,out bond,dan tempat pemandian.Saya yakin potensi ini mendatangkan keuntungan besar bagi Pemkab maupun warga sekitar.Pada saat sekarang saja tanpa sentuhan apapun pada hari Minggu tempat ini sangat ramai dikunjungi orang, apalagi kalau kita garap.Semoga saja.....

Sabtu, 14 Juni 2008

Sungai jernih


Kalitepus dilalui sungai nan jernih mengalir deras.Sungai tersebut merupakan salah satu sumber penghidupan warga.Sungai ini yang membuat ladang subur sepanjang tahun.Ladang merupakan sumber penghasil makanan untuk tambahan menu sehari-hari maupun komoditi yang bisa menambah penghasilan warga.Daerah ini dulu penghasil tembakau terbaik wilayah purworejo, namun ladang sudah banyak berubah tanaman.Hasil lain yang menjanjikan adalah Bengkoang.Untuk saat ini mungkin daerah terbesar penghasil bengkoang di kabupaten Purworejo,sebagai bahan kosmetik.

Sejarah Kesawen



Konon perjalanan dari Dinasti Syailendra dalam memperluas wilayahnya setelah melewati purworejo, berpencar- pencar . Salahsatunya  ke barat melewati wilayah pada saat tersebut dia sangat memBUTUHkan banyak bekal sehingga perlu beristirahat,untuk mencari bekal seperti buah-buahan dsb,lantas daerah ini disebut Butuh. Melanjutkan perjalanan ke Barat ternyata setelah melewati Sungai besar saat itu sedang banjir ,hingga hampir tenggelam(Klelep) dan daerah ini akhirnya dia namakan KLEPU.Sambil menata segala sesuatu setelah mau tenggelam dia merencanakan perjalanan daerah ini dia namakan Wironatan, lalu dia ke utara lagi ternyata ada anak sungai yang sedang banjir sehingga dia terlantar(ngempe-empe) lama menunggu banjir reda , daerah ini dia kasih nama PEPE .Akhirnya dia membuat rakit menyebrang sawah dan akhirnya mendarat disebuah daratan yang lebih tinggi,dia namakan daerah ini Tunjung Tejo(dia anggap Tanjung). lalu ke utara lagi dalam keadaan gelap karena sudah sore.dia lalu namakan daerah ini Pituruh(Pet-pet ora weruh) sudah capek gelap lagi.Berjalan ke utara lagi menemukan daerah subur,berencana menetap disini dengan membuka lahan Karangan untuk bercocok tanam,daerah ini dia kasih nama Karang Anyar.Tidak puas hidup disini jalan lagi keutara menemukan daerah yang akan masuk pegunungan(undag-undagan) dia namakan Ngandagan( daerah ini berikutnya dikunjungi Presiden Sukarno,konon ambil sesuatu di Gunung Pencu).Mau meneruskan perjalanan lagi banyak pertimbangan karena dia kira langsung naik gunung akhirnya kelamaan disini(Kesuwen)pada akhirnya dinilah dikasih nama KESAWEN, karena daerah ini sangat cocok mempunyai daerah yang lengkap ada: sawah,gunung,ladang,sungai,maka menetaplah disini dengan membangun rumah GUA selanjutnya dinamakan GuaGong.karena di daerah ini banyak sekali bambu apus di pinggir kali, daerah ini dinamai kalitepus, yang termasuk wilayah desa Kesawen.Begitulah sejarah singkat Kesawen-kalitepus, kita tidak tahu apakah orang tersebut bernama Mbah Ungkang karena disini ada Makam mbah Ungkang, yang banyak meyakini leluhur orang Kalitepus,namun yang jelas masih anak cucu Adam