Selasa, 29 September 2009

Lebaran 1430

Lebaran 1430

Rasanya baru kemarin kita berbondong-bondong hiruk pikuk

Menuju kampong halaman, tempat lahir kita

Tak terasa acara rutin tahunan tiba kembali ,

Tanpa terasa bulan puasa hamper habis

Dan kita dihadapkam kembali dengan mudik tahunan

Ada sebagian orang yang menganggap mudik hanya pemborosan

Ada juga yang menganggap lain yang sifatnya negative,

Namun menurut penulis disini bahwa mudik bermakna sbb:

- Menjalin silaturahmi dengan orang tua dan saudara di desa

- Memberi kita pelajaran untuk pandai bersyukur

- Memberi hiburan kepada kita, mengingat masa kecil kita

Dan biasanya semakin sering kita mudik semakin banyak rejeki yang kita dapat

Hal ini sebetulnya kalau kita tinjau dari segi spiritual adalah rahmat Allah

Tapi kalau kita lihat rasionalnya kita harus lebih giat bekerja untuk cari biaya mudik tahun depan, dan efeknya panjang sekali. Akhirnya ada saja asal kita mau usaha.

Namun untuk yang masih banyak tugas, apalagi untuk tugas Negara, jangan dipaksakan sehingga bisa merugikan diri sendiri dan kaitannya.

Yah kalau kita kupas ndak habis sesore sambil medang…..

Sesampai di kampong kita lihat lagi apa yang berubah,,,

Jalan sudah halus sekali,mulus… Itulah jalan kita bersama, yang kita bangun dari pajak yang kita bayar.Bersykurlah akhirnya kembali ke kita juga …

Kita lihat masjid, sudah luas megah,bersih dan jamaahnya banyak juga.

Pagarnya dengan cat yang baru menambah asri suasana.

Tarawehnya juga pesertanya banyak, begitu pula sholat Iednya,

Luar biasa…

Perubahan luar biasa bagusnya dibanding saat saya meninggalkan kampong

Saya salut pada saat saya meninggalkan kampong masih ada yang belum sholat, tapi sekarang sudah jauh lebih khusu’ ibadahnya…..

Hanya kalau saya bandingkan ddengan masjid di lingkungan saya di kota , Imam selalu ganti,Baik sholat Jumat,ataupun yang lain. bahkan selama tarawih imam setiap malam berganti, diisi dengan ceramah dengan tema dan gaya yang berbeda, jadi jamaahnya selalu berharap ada ilmu baru dan segar,

Mungkin disini belum saja ya, suatu saat pasti bisa begitu

Tapi Ok lah secara keseluruhan saya merasa puas dan bangga dengan kampong saya,

Eh…. Sebentar ya… lagi masak panggang ayam…

Hemmmm enak,,,, alot dikit , ya ini panggang khas Kalitepus, setelah di panggang di sayur santan kental… Wah…. Hati-hati yaaa. Asam urat bisa naik tuhh

Penulis ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri

Mohon Maaf lahir Batin

Terutama bagi yang merasa malu kampung tempo dulunya dikupas habis..

Begitu pula yang kemarin belum ketemu karena tidak pulang

Juga Adik-adik siswa sekolah yang sekarang rajin berinternet..

Salam buat orang tuanya ya...

Sampai jumpa ....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mari bercerita disini