Lebaran 1430
Rasanya baru kemarin kita berbondong-bondong hiruk pikuk
Menuju kampong halaman, tempat lahir kita
Tak terasa acara rutin tahunan tiba kembali ,
Tanpa terasa bulan puasa hamper habis
Dan kita dihadapkam kembali dengan mudik tahunan
Namun menurut penulis disini bahwa mudik bermakna sbb:
- Menjalin silaturahmi dengan orang tua dan saudara di desa
- Memberi kita pelajaran untuk pandai bersyukur
- Memberi hiburan kepada kita, mengingat masa kecil kita
Dan biasanya semakin sering kita mudik semakin banyak rejeki yang kita dapat
Hal ini sebetulnya kalau kita tinjau dari segi spiritual adalah rahmat Allah
Tapi kalau kita lihat rasionalnya kita harus lebih giat bekerja untuk cari biaya mudik tahun depan, dan efeknya panjang sekali. Akhirnya ada saja asal kita mau usaha.
Namun untuk yang masih banyak tugas, apalagi untuk tugas Negara, jangan dipaksakan sehingga bisa merugikan diri sendiri dan kaitannya.
Yah kalau kita kupas ndak habis sesore sambil medang…..
Sesampai di kampong kita lihat lagi apa yang berubah,,,
Jalan sudah halus sekali,mulus… Itulah jalan kita bersama, yang kita bangun dari pajak yang kita bayar.Bersykurlah akhirnya kembali ke kita juga …
Kita lihat masjid, sudah luas megah,bersih dan jamaahnya banyak juga.
Pagarnya dengan cat yang baru menambah asri suasana.
Tarawehnya juga pesertanya banyak, begitu pula sholat Iednya,
Luar biasa…
Perubahan luar biasa bagusnya dibanding saat saya meninggalkan kampong
Saya salut pada saat saya meninggalkan kampong masih ada yang belum sholat, tapi sekarang sudah jauh lebih khusu’ ibadahnya…..
Hanya kalau saya bandingkan ddengan masjid di lingkungan saya di
Mungkin disini belum saja ya, suatu saat pasti bisa begitu
Tapi Ok lah secara keseluruhan saya merasa puas dan bangga dengan kampong saya,
Eh…. Sebentar ya… lagi masak panggang ayam…
Hemmmm enak,,,, alot dikit , ya ini panggang khas Kalitepus, setelah di panggang di sayur santan kental… Wah…. Hati-hati yaaa. Asam urat bisa naik tuhh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mari bercerita disini