DIHARAPKAN BLOG INI UNTUK MEMPERERAT PERSAUDARAAN DAN KOMUNIKASI WARGA KALITEPUS & KESAWEN DAN KELUARGANYA BAIK DI DESA MAUPUN DI TEMPAT LAIN,SEMOGA DAPAT MENGOBATI KERINDUAN UNTUK YANG BELUM SEMPAT PULANG KAMPUNG.email:andrechalim@yahoo.co.id
Aku baru saja kembali dari tanah kelahiran. .ada yg membuatku bahagia
Baru saja saya menemukan tempat wisata baru yang belum pernah terungkap sebelumnya
Jam 10 lebih pagi hari saya masih sempatkan mandi di sungai. .padahal saya harus berangkat jam 12.
Alangkah terkejutnya saat saya mencoba bermalasan di air..dengan tenang ternyata ada rasa seperti kesetrum
Awalnya cuma satu. .kaget. .lama2 kok banyak yang nyetrum..persis seperti acupuncture
Saya perhatikan ternyata. ...Subhanallah
IKAN RAME RAME menggerogoti tangan dan kaki saya..
Baru saya nyadar ini seperti ikan yg buat teraphi. .saya panggil anak saya suruh merasakan. .lalu saya suruh anak saya panggil bapak saya agar bisa crita sat saya tinggal. .saya minta semua merasakan
Ternyata di kalI kedung gapuk ada banyak ikan teraphi seperti yg di budidaya di kota kota..dan disewakan
Ini para sesepuh..tokoh. .pak Lurah dll layak tahu..ini tempat wisata baru yang sangat bermanfaat untuk kesehatan
TERAPHI IKAN
Ini buah dari aturan yang tidak boleh menangkap ikan dengan cara masal..yaitu dengan potasium. .racun setrum dsb
Sekarang sungai kita banyak ikannya
Sungai kita bisa dibuat wisata baru
SELAMAT MENCOBA. ...
Siapa yang tidak tahu Makam mbah ungkang, semua warga
kesawen dan desa sekitarnya mengetahui adanya makam mbah Ungkang.
Dan sebagian besar warga juga mengunjungi makam mbah Ungkang
untuk keperluan yang bermacam-macam. Namun kalau kita tanyakan kepada mereka , sedikit yang tahu siapa Mbah Ungkang itu. Dan kenapa banyak sekali
orang yang mengunjungi makamnya
Ada beberapa pendapat tentang Mbah Ungkang;
1.Mbah Ungkang adalah leluhur orang Kalitepus
Beberapa orang meyakini bahwa Mbah Ungkang adalah leluhur
ataupun nenek moyang kita, yang awalnya mulai menempati daerah ini.Teori ini
didukung tulisan sebelumnya tentang sejarah kesawen.Bahwa asal muasal desa kita
adalah dari dinasti Saylendra dari wilayah Jogja.Dan banyak sesepuh yang mengungkapkan bahwa memang
Mbah Ungkang berasal dari Jogja.Kalau teori ini benar berarti ada kemungkinan
besar GuaGong bisa saja dibuat Oleh Mbah Ungkang. Fakta lain yang mendukung
teori ini adalah bahwa makam mbah Ungkang
terletak pada paling ujung makam tua yang sudah tak terpakai lagi.Berarti
awal mula makam ini dimulai atau yang tertua, atau yang meninggal dahulu. Ada
kemungkinan begitu meninggal anaknya ziarah ke orang tuanya, kemudian cucunya
mengikuti, sampai turun-temurun semuanya .
2.Mbah Ungkang adalah semacam pahlawan tak dikenal,
Pendapat ini
menganggap bahwa ada beberapa makam yang tidak dikenal ahli warisnya
seperti makam di daerah utara, dan daerah timur(alas kethek) . Tadinya makam2
ini mungkin biasa saja, namun begitu ada yang meminta sesuatu kebetulah Allah
mengabulkan maka banyak orang mengikuti disitu.apalagi makam ini dulu sangat sacral
karena terletak di pinggir kali serta tumbuh pohon beringin yang sangat besar,maka
disebut mbah ungkang kali
3.Mbah Ungkang berasal
dari keraton Solo
Pendapat ini dijelaskan dengan detail oleh tokoh Masyarakat
setempat.Bahwa Mbah Ungkang adalah berasal dari Keraton Solo yang saat itu terjadi
pergolakan. Bahwa Mbah Ungkang adalah seorang putri prajurit kraton yang cantik kendaraannya berkuda,dengan
pakaian jarik Slubing Ratu.Beliau menetap disitu sampai meninggalnya .Karena
posisinya di pinggir sungai maka selanjutnya disebut Mbah Ungkang.Namun nama
Aslinya adalah Rr.Wulandari.Rumah Mbah Ungkang dulu adalah bentuknya Srotong. Dan
dulu mempunyai seorang wakil namanya Djoyojroto yang berasal dari Jogja, dan
makamnya mungkin yang dulu dekat Gedoya.
Mbah Ungkang dulu sebetulnya makamnya bukan di tempat
sekarang.dulu ada dipinggir sungai,namun karena pohon beringinnya terbawa arus
sungai maka digeser ke selatan
Demikian beberapa pendapat yang berkembang didukung beberapa
fakta sejarah.
Satu hal yang perlu diingat adalah tidak meminta sesuatu
kepada orang yang sudah meninggal, namun mendoakannya
Bagi kebanyakan perantauan adalah mengingat kampong halaman
pada tiga momen, Yaitu : Lebaran,mudik,mimpi. Pada kali ini saya memanfaatkan
waktu mudik liburan untuk mengisi ini, karena pada hari-hari biasa sudah
disibukan oleh rutinitas, walaupun tidak sesibuk executive atau artis namun
waktu tetap habis bersamaan tenggelamnya matahari dan begitu seterusnya.Pada
mudik kali ini sesampai di rumah anak-anak langsung tertuju ke sungai yang
merupakan sumber kehidupan.Senang,indah,Asri.Namun selalu ada yang mengganjal
dalam pemikiran kami,kita mempunyai peninggalan bersejarah yang luar biasa,
namun kita tidak bisa memanfaatkan sama sekali. Tidak ada nilai tambah apapun
dengan adanya GuaGong. Tidak menambah kesejahteraan,kebanggaan,atau keindahan,
bahkan menambah keprihatinan. Bagaimana tidak,, di depan mata pengunjung
bercumbu,berpacaran, bahkan tak jarang hubungan intim di dalam guagong.Hal ini
sudah dimuat di Koran terkemuka terbitan Jawa Tengah. Sangat malu kita sebagai warga
yang ketempatan guagong. Memang Guagong tidak salah, namun kita yang tidak bisa
menempatkan memposisikan guagong sehingga bermanfaat bagi kita semua , bukan
membawa bisa bencana.Bagaimana kalau
guagong kita sterilkan lagi, kita hapus cat-cat yang sudah merusak pemandangan
.kita bikin wahana baru untuk menumpahkan pasangan kasih sayang dengan hal
positif.Selama ini pengunjung yang berpasangan datang membawa cat/spidol, lalu
corat-coret, dan melakukan hal tak terpuji lain. Coba kita bikin kenangan
seperti di Italia. Kita buat mesh, kita sediakan gembok, kita siapkan tulisan
digembok menggunakan gravir/thok. Lalu kunci mereka buang ke sungai . Bukan
jaminan mereka langgeng berhubungan, namun setidaknya itulah momen mereka
berdoa kepada Allah agar hubungan dilanggengkan dan tidak merusak lingkungan
maupun hal yang dilarang agama apapun.
Setelah kita bersihkan guagong juga kita permudah dengan
tangga naik keatas,sementara ini sangat sulit manusia normal untuk bisa naik
keatas,kita buat taman-taman disisi kanan dan kirinya.Kita bentuk panitia yang
akan mengawal ini, Bahkan kita bisa tertibkan PerDes yang mengatur tentang
Guagong. Kita buat aturan agar disitu tidak dipergunakan untuk berzina serta
dibatasi waktu di dalam gua,tidak boleh lebih dari 15 menit, kalau ketahuan zina
maka akan dikenakan denda yang besar dan dimusyawarahkan di Balai Desa serta
akan diundang orangtuanya. Peraturan ini juga akan dikawal beberapa Hansip,atau
Polisi Desa berseragam mungkin seperti CingPoling sebagaimana Pecalang di Bali. Jadi
desa kita bermartabat. Efek dari peraturan dan pemugaran guagong ini akan
membuat pengunjung membludak, dan bisa saja ditarik tiket masuk. Para penduduk
dapat juga berjualan di sekitar gua untuk meningkatkan kesejahteraan. Kita
semua optimis hal ini bisa diwujudkan ,Amiin…
Merupakan pemandangan alam luar biasa bagusnya, begitu indah
dan sempurna keindahannya. Kita bisa melihat sungaiyang jernih dan bersahabat, tanaman yang
telah diperbaharui dengan tanaman khas tegalan sehingga dapat memandang bebas
tak terbatas hingga menatap keperkasaan gunung kukusan .Sungguh pemandangan ini
karunia Allah yang diberikan kepada umatnya, terima kasih saya dilahirkan di
sini ya Allah, sehingga kapan saja saya dapat menikmati dengan gratis. Saya
membayangkan kalau orang Belanda yang ingin menikmati suasana ini pasti
mengeluarkan uang ratusan juta rupiah.Dan daerah ini kalau mau mengolah
mempunyai nilai jual yang tinggi.Pada saat sekarang adalah awal musim
kemarau, saat indahnya pemandangan,
karenatanaman masih sangat
menghijau,suasana dingin,udara segar, tenang,damai, dan mempesona. Saya
bersyukur diberi kesempatan Allah dapat mengunjungi kampong halaman.
Petani adalah
merupakan pekerjaan pokok desa ini, dan kebanyakan dalam bertani hanya untuk
konsumsi sendiri, hanya sedikit yang bertani orientasinya untuk dijual,kecuali
Bengkoang. Tanam jagung dihabiskan untuk pakan ayam dan dimakan sendiri,tanam sayuran
begitu juga, karena nilai jualnya yang rendah,Hal ini disebabkan karena lahan
yang cenderung sempit dan terpisah-pisah, sehingga menyulitkan untuk tanaman
masal.Yang sudah mulai menerapkan tanaman industry adalah wilayah Karang Gede ,wilayah ini memang memiliki
etos kerja yang luar biasa, bahkan mereka sudah menggunakan tehnologi.Seperti
penyiraman sdh pakai genset, berani sewa lahan,ada penggilingan padi
dsb.Sementara tanaman yang punya nilai
jual adalah tanaman yang tidak memerlukan perawatan khusus, seperti
pisang,kelapa, dan buah-buahan.Begitu ditanam jarang ada yang merawat secara
khusus, namun dibiarkan dan diambil hasilnya saat panen.
Mungkin banyak temen kita yang lama tidak menengok kampung halaman, sehingga belum mengetahui kalau gua gong sudah direhab,, dibangun sehingga para pengunjung dengan mudah untuk naik keatas dengan aman,
Delengkapi dengan tangga yang teratur dan pagar disisi kiri dan kanannya dari bawah sampai atas.
Juga kanan kiri sudah dipenuhi taman yang tertata asri, sehingga membuat tidak bosannya untuk memandangnya.
Diatasnya sudah dipasang untuk outbond, dengan merayap tali satu..dan sedang diperagakan,,
Sangat puas jika kita melihatnya,,,, Namun jangan bangga dulu.....
Ini masih angan-angan yang perlu diwujudkan oleh generasi kita, bukan generasi berikutnya..
Tentu perlu sumbangan semua warga baik dorongan, modal maupun ide...
Alangkah Indahnya..........
Di kota besar sedang giat dicanangkan GKD ( Gerakan Kembali ke Desa)
GKD tidak akan berhasil tanpa ada perencanaan.GKD akan menimbulkan penderitaan baru pada saat biasa hidup dikota semua serba praktis dan mudah , (cari kerja gampang,cari kebutuhan mudah), harus kembali ke desa dengan ketrampilan pertanian minim,lahan garapan tidak luas,,berdagang belum pengalaman,produksi apa juga belum paham,,,akhirnya setelah habiskan tabungan kembali lagi ke kota,,malah mulai dari nol lagi.
Memang sebetulnya ini tugas pemerintah,, namun saat system sekarang dengan multipartai tidak akan sempat sampai kapanpun memikirkan rakyat.Programnya setelah terpilih bagaimana dengan partainya, dan tahun kedua adalah bagaimana pilihan 3 tahun lagi dirancang untuk menang... itu saja.. adapun keberhasilan yang selama ini kita lihat adalah keberhasilan dari usaha masing-masih personal atau badan usaha.
Bagaimana dengan desa kita,, siapa yang mau membangun, siapa yang mau memajukan, siapa yang mau bikin usaha seperti yang sudah berjalan, siapa yang mau membangun sehingga menjadi desa industri wisata..
Kita punya Tri Subagyo seorang tentara yang lama bertugas di Bali...mungkin beliaunya bisa menceritakan bagaimana Bali bisa mengelola wisata masing-masing desanya..semua bisa dijual. Kita punya Mas Didi yang menjadi Marinir pelatih SAR.. beliau bisa menularkan ilmunya untuk membuat arena outbond,,bagaimana outbond yang aman..kita bisa bantu promosi agar desa kita cepat dikenal..
Sehingga saudara-saudara kita,temen kita,yang mau menetap di desa diharapkan ada penghasilan yang lumayan,mau pensiun di desa juga nyaman,,dan bergengsi juga.
Kita tentu tahu ada pasar pituruh,, kita juga tahu ada pasar luweng,ada pasar Brengkol ,
Terakhir yang di deket kita pasar KENTHU... jangan berpikiran jorok dulu,, ini memang ini nama sebuah pasar tepatnya di tetangga desa kita Kalikotes.dari jaman kita kecil dulu pasar ini sudah ada,, sudah dikenal.
Nah memang desa kita desa kaya seni... tapi sampai kapanpun desa kita tidak berubah kalau kita tidak merubahnya.Nah seorang Generasi muda yang kreatif ,kaya ide..Sukses.. sekarang sedang merintis dibukanya pasar dengan membangun beberapa toko di ex lapangan voli... siapa lagi kalau bukan Mas Parwoto..
Selalu berkarya . Memang ini awal menyiapkan desa kita menjadi desa wisata dengan memulai mejadikan tempat ramai untuk berdagang.
Nah mumpung masih dibangun,mumpung masih murah silahkan pesen stand,,untuk meramaikan desa kita.
Coba kita kasih bayangan: misal di stand-stand tsb ada Toko Mainan,,Toko Pertanian,Toko Camilan,Toko Kelontong,Toko Mesin-mesin,Toko Bangunan,Toko kelengkapan Hand Phone,Warung Makanan,dsb..
Wuih..Kita jadi jujugan banyak daerah yang ingin berbelanja berbagai keperluan,,Kita bikin kesepakatan bersama ,,bikin harga murah,, samakan dengan harga di Pituruh,, kalau bisa lebih murah..
Orang beli Bakso di pituruh semangkok Rp.7,500,- kenapa kita ndak bisa bikin dengan semangkok Rp.5,000,- plus minum..itupun sudah lumayan untungnya..
Kadang orang kita kalau dagang maunya untung buanyak sekali,,tapi lakunya cuma sedikit.. coba kalau mau untung dikit tapi lakunya buanyak... hasilnya juga buanyak ya.....
(gambar diatas bukan gambar sebenarnya,,, tapi hanya ilustrasi ,,)
Rasanya lama sekali tidak menulis disini,,Bukan karena malas,bukan karena sibuk memang menunggu berita yang terbaru belum ada yang layak dimuat..Makanya daripada diatas ditulis Belum Ada Judul,, lebih baik saya tulis bulan dan tahunnya,,
Tempat wisata di desa kita yang sedianya segera dimulai pembangunannya namun masih belum ada tanda-tanda bergerak.Mungkin masih menunggu perizinan,atau persiapan lahan..Kalau modal dan keyakinan saya yakin 100% sudah siap.Tinggal bagaimana warga bisa mendukung program tersebut .Dengan dukungan dari warga yang tadinya ragu menjadi yakin, yang tadinya yakin menjadi berani ,yang tadinya berani langsung realisasi.Ini demi kepentingan bersama, bukan kepentingan segelintir orang.Coba kalau desa kita maju,makmur, sering dimuat di media, siapa juga yang bangga .Dengan kebanggaan tersebut mendorong kita untuk menjalin silaturahmi,mengunjungi orang tua,saudara yang masih tinggal di desa., serta dapat mencegah urbanisasi berlebihan.Seperti kita ketahui kalau kita ke desa yang banyak tinggal orang tua,, yang muda sebagian besar ke kota..Ini karena di desa sendiri susah mendapatkan income,perputaran uang hanya keluar thok,,masuknya seret..perekonomian berputar sangat lambat..hanya sebagian orang saja yang sudah menemukan jalan yang merasakan keberhasilannya. Bagimana kita lihat sekolah SD yang muridnya sangat sedikit,satu kelas hanya 11 orang.. Padahal jaman kita dulu sampai 40 an orang. Memang ada beberapa faktor mungkin dulu beberapa desa bergabung sekolah di Kesawen,,tapi ini bukan masalah satu desa,, desa lainpun mengalami hal yang sama,, Bahkan seperti Karang Anyar harus menutup 2 gedung sekolahnya,,
Sekali lagi ini karena perputaran ekonomi yang lambat membuat urbanisasi.Bukan karena di kota semua hidup dengan bergelimang harta,bukan juga yang didesa kurang keras dalam bekerja.
Perlahan coba kita ingat lagi ,,bagaimana desa kita memiliki banyak potensi, dari alam yang tersedia maupun kempampuan dari warga.. Bagaimana warga mempunyai bakat bernyanyi dan seni yang komplit..Bagaimana kita lihat seorang Modin(Kaum) yang mempunyai bakat luar biasa, mempunyai suara yang merdu dan pintar action.Ini jika terlihat media bisa-bisa terkenal seperti Norman Kamaru.Siapa yang bisa mengangkat ,mempopulerkan desa kita,,? Tentu kita semua,, generasi muda,, Ayo Bersama Kita Bisa
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merambah semua wilayah Indonesia termasuk desa kita.Alokasi dana yang diajukan sekitar 72 juta dan disetujuinya sekitar 48 jt tersebut untuk pengecoran jalan menuju guagong yang kedepannya akan tembus dusun dungsempol-kalikotes.Proyek pengcoran tersebut dimulai tanggal 5 Juli 2010 direncanakan 2 minggu selesai sampai jalan depan pak rt(sudar)dan sudah nyambung dengan cor terdahulu, namun plengsengan sudah lama dimulai dengan dana swadaya.Pnpm sendiri dikawal dengan pengawasan bersama antara lain yang terlibat adalah : Pak Edi,Pak Sagino,Pak Saino,pak parwoto,mbak situr,pak Marijo(kadus)tentunya dibawah koordinasi pak Lurah Sukirno.Dengan dibangunnya jalan tersebut manjadikan jalan tersebut mulus dan kedepan untuk memajukan pariwisata desa kita maju,, untuk itu sekarang segera mempersiapkan pendukungnya,,saya disini mengusulkan dari pihak desa untuk menyarankan menanam salak pada lahan pekarangan yang tak tergarap sehingga saat nanti rame dapat kita nikmati bersama hasilnya.
Pada kesempatan kali ini saya membawa banyak oleh-oleh dari kampong kita yang akan saya bagikan gratis ke semua pembaca terutama yang diluar daerah asal.Oleh-oleh ini tak ternilai harganya karena terdiri dari berita serta makanan khas. Makanan khas yang saya sajikan adalah gembus,masih hangat,tawon masih berasap, dan lunjar baru digoreng.Ini sangat lengkap sekali karena semua bisa saya dapat hanya dalam sehari, jarang sekali bisa terjadi, itulah hadiah terindah saat pulkam. Tawon tersedia saat datang kebetulan penuh dengan tawon muda, dimasak, kasih mie…. Klethus-klethus mak nyus,,
Tengah hari diguyur hujan lebat yang mengakibatkan banjir besar, jarang sekali kita disuguhi pemandangan indah aliran sungai penuh dan orang mencari ikan dengan cara njodang,nyeser,mancing . semua mendapatkan hasil. Nah ini saya bawakan satu mangkok karena aku juga njodang. Silahkan nikmati oleh-oleh dari saya.
Berita yang sangat indah juga saya sajikan di sini….
Bahwa telah dimulainya membangun desa wisata kita. Saat ini bergotong royong melebarkan jalan, membuat plengsengan dsb untuk memuluskan akses ke tempat wisata.Sempat kita juga membantu bekerja bhakti,turut mbagun deso…
Pembangunan jalan ini menelan dana puluhan juta bantuan dari pnpm mandiri dan dana dari swadaya desa.Dan inilah titik tolak pembangunan tempat wisata.
Saat ini sedang dirancang bentuk dan tempat kolam renang, kolam renang ini terdiri dari dua, yaitu yang dalam sekitar 1-2,5 m untuk yang betul-betul mau berenang, dan satunya sekitar 70-80 cm untuk arena bermain anak-anak, dan akan dilengkapi papan luncur.Tempat ini juga akan dilengkapi dengan beberapa kolam ikan untuk pemancingan.Tidak hanya lele, nanti juga dilengkapi kolam nila merah,mujahir, bawal dsb. Rencana setelah mancing hasilnya ditimbang lalu dimasak disitu, bisa dibakar,goring asam manis,dsb.. nanti yang punya pengalaman ( sep) internasional mohon disempatkan mentraining warga agar yang disajikan disini punya standar internasional juga, tempat ini akan disediakan tempat-tempat makan lesehan yang memadai dan tempat buat santai
Arena ini juga akan dilengkapi dengan beberapa tempat bermain dan outbond
Itulah sekilas berita menggembirakan dan dari desa ,tokoh,pelaku usaha mohon dukungan terutama doa agar impian ini terwujud
Sebetulnya hidup di desa kita sangatlah nyaman dengan tersedianya banyak sumberdaya.Yang menjadi persoalan adalah bagi sebagaian kita adalah masalah uang. memang disana kalau kita pikir nyarinya susah, itu kalau kita perhitungkan kurs uang dengan kelapa... misal.. 25 000,- berapa kelapa? nunggunya sekian bulan..Tapi beda dengan sekarang. Pagi-pagi sudah ada yang keliling bawa gorengan, sayur, dsb.ada juga yang bawa tempe, ada juga yang bawa pisang ke pasar dsb. banyak yang sadar, disamping cocok tanam harus diimbangi dengan yang lain yang bisa hasilkan uang. seperti mecah batu,wadas, ambil pasir, dsb Kita senanglah dengan kemajuan seperti ini pada dasarnya uang bisa didapat dari mana saja, dengan tidak mengabaikan hasil cocok tanam.
Pada kunjungan terakhir saya masih melihat keaslian alam kita.Pada pagi ataupun sore masih terdengar pitik thegrek yang manggung... tegrek....tegrek...tegrek..., pada sore hari orong-orong rame, malemnya, jangkrik dan gasir, walang, plengan, kadang bence(biasa bunyi pada saat ada pencuri) semua bersahutan menyambut malam.kadang diselingi mbah tokek sekali-kali.Saya tak tahu apakan masih ada uthi-uthi pada saat musim jagung. Biasa sore hari menjelang maghrib banyak beterbangan, cara kita menangkap adalah dengan mengoleskan cabe merah pada pohon , diiringi menyanyikan lagi sbb: " Uthi-uthi bung...lombok trasi bung... thethe ore...ore...." itu sudah banyak yang hinggap disitu. kita tinggal ambil. Di siang hari sekarang masih terlihat elang jawa." kelik'''kelik...kelik..dan di sungai juga banyak ikan seiring dilarangnya mencari ikan dengan cara menyetrum,obat,dsb yang bisa membunuh masal.Pokoknya hebatlah,, seneng lihat alam disana.
Lama sekali saya tidak bisa menulis disini,kangen sekali rasanya, namun karena kesibukan pada kerjaan saja, dan kali ini tengah malam aku sempatkan...
Membagi cerita pada kesempatan ini tentang gasir.Gasir merupakan binatang bangsa jangkrik tapi badannya besar.Protein yang dikandung pada gasir sangat tinggi, sekitar 60%.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar protein gasir mentah, goreng dan rebus berturut-turut sebesar (19,852 lebih - kurang 2,988 )%, (14,913 lebih - kurang1,672 )%, dan (10,771lebih - kurang1,999 )%. Penurunan kadar protein pada jangkrik goreng dan rebus berturut-turut 23,843% dan 44,995%. Hasil analisis uji-t pada taraf signifikansi 5% didapatkan terhitung sebesar 6,835; sedangkan ttabel (1-α) = 2,132 dengan db 4. Harga thitung lebih besar dari pada harga ttabel, hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein jangkrik yang digoreng dan direbus.(sumber dari internet)
Pada jaman dulu gasir merupakan makanan tambahan sebagai pelengkap gizi. Gasir juga ada musimnya, yaitu sekitar kesongo pada kalender jawa.Binatang ini makan tumbuh-tumbuhan, pada jaman dahulu mencari gasir bisa dengan cara sengaja menggali, menyiram air,berburu gasir yang lagi ngengkrik,atau tak sengaja dapat saat mencangkul. Ujungnya semua kita makan. cara masaknya pun sangat sederhana namun itulah sebetulnya yang menyehatkan. Begitu dapat bisa dibakar atau disangan buang kotorannya, lalu disambel, kasih terasi dengan lombok ijo. dimakan dengan tiwul, wuiiih enaknya, apalagi kalau makannya habis mencangkul hemmm,,,
Anak sekarang ngerti ndak ya rasanya gasir. Ini saya kasih fotonya ya,,,,
Kita tentu mengetahui daerah pertanian dimana saja problemnya sama
Pada saat panen harga rendah dan saat musim tanam pupuk langka.
Petani dari dulu pada posisi yang kurang diuntungkan.
Untuk menyiasati hal itu perlu tehnik untuk mengubah, tentu saja bukan mengubah petani menjadi pegawai negeri,atau karyawan,Petani tetaplah petani, namun yang diubah adalah hasil dari pertanian tersebut sehingga menjadi nilai lebih dari pada panen lalu dijual.Yang kita butuhkan bagaimana meberi nilai tambah pada produk yang kita hasilkan.
Kita tentu ingat dulu mau jual kayu harus manggul lakar kr pituruh, bambu juga, hasil jagung- jual jagung, hasil kelapa ya jual kelapa, hasil melinjo jual melinjo,dsb..
Bagaimana sekarang..?
Ternyata masih belum banyak berubah, hanya modelnya yang berbeda,
Dulu manggul lakar, sekarang jual ditempat, hanya pedagangnya yang jemput bola, sedangkan petani tetap nilainya segitu juga.
Kita tentu bisa lihat bagaimana kalau kayu sudah dirubah menjadi mebel, berapa kali nilainya, bambu dibikin anyaman kerajinan,kedelai jadi tempe,melinjo jadi emping, pisang jadi keripik pisang dsb saya bayangkan pasti lebih menguntungkan, Suatu misal pisang sangat melimpah dan tak mengenal musim, Bagaimana kalau kita bikin kripik pisang, kita bungkusi, kasih sablon,kasih merk , bisa jadi produk unggulan di desa kita.Begitu juga melinjo, bahkan beberapa orang sampai ndak mau ngunduh melinjo akibat harga terlalu murah, sayang sekali... Coba kalau dibikin emping, mahal banget jadinya.
Dan untuk mengubah itu bukanlah hal yang susah, gampang saja hanya perlu keberanian ,
Bagaimana yang masih muda-muda? Ayo kita gerakkan ...
Menuju Desa yang maju...
Seneng sekali rasanya banyak tanggapan tentang apa yang dimuat
Ada yang bilang lucu, ada yang tebak-tebak buah manggis,
ada yang penasaran karena tahu masa susah dll
Namun yang sangat berkesan adalah mengarah kepada terwujudnya Desa Wisata
Saya sudah berbincang banyak dengan tokoh dan pengusaha sukses di desa kita.
Beliau mengembangkan banyak bisnis dan sangat konsen dengan kemajuan desa kita
Menurut beliau sekarang lagi diusulkan temannya yang menjabat dinas Pariwisata agar jalan menuju gua gong dibangun,
Lalu dia akan koordinasi untuk membangun kolam renang,kolam pancing,Gazebo untuk lesehan,tempat makan, toilet,mushola,serta tempat hiburan lain yang alami,
Beliau juga akan mempertahankan keaslian alam kalitepus, mempertahankan pepohonan bambu dll
Saya doakan sukses mas membawa desa kita maju
Terima kasih
Rasanya baru kemarin kita berbondong-bondong hiruk pikuk
Menuju kampong halaman, tempat lahir kita
Tak terasaacara rutin tahunan tiba kembali ,
Tanpa terasa bulan puasa hamper habis
Dan kitadihadapkam kembali dengan mudik tahunan
Ada sebagian orang yang menganggap mudik hanya pemborosan
Ada juga yang menganggap lain yang sifatnya negative,
Namun menurut penulis disini bahwa mudik bermakna sbb:
-Menjalin silaturahmi dengan orang tua dan saudara di desa
-Memberi kita pelajaran untuk pandai bersyukur
-Memberi hiburan kepada kita, mengingat masa kecil kita
Dan biasanya semakin sering kita mudik semakin banyak rejeki yang kita dapat
Hal ini sebetulnya kalau kita tinjau dari segi spiritual adalah rahmat Allah
Tapi kalau kita lihat rasionalnyakita harus lebih giat bekerja untuk cari biaya mudik tahun depan, dan efeknya panjang sekali. Akhirnya ada saja asal kita mau usaha.
Namun untuk yang masih banyak tugas, apalagi untuk tugas Negara, jangan dipaksakan sehingga bisa merugikan diri sendiri dan kaitannya.
Yah kalau kita kupasndak habis sesore sambil medang…..
Sesampai di kampongkita lihat lagi apa yang berubah,,,
Jalan sudah halus sekali,mulus… Itulah jalan kita bersama, yang kita bangun dari pajak yang kita bayar.Bersykurlah akhirnya kembali ke kita juga …
Kita lihat masjid, sudah luas megah,bersih dan jamaahnya banyak juga.
Pagarnya dengan cat yang baru menambah asri suasana.
Tarawehnya juga pesertanya banyak, begitu pula sholat Iednya,
Luar biasa…
Perubahan luar biasa bagusnya dibandingsaat saya meninggalkan kampong
Saya salut pada saat saya meninggalkan kampong masih ada yang belum sholat, tapi sekarang sudah jauhlebih khusu’ ibadahnya…..
Hanya kalau saya bandingkan ddengan masjid di lingkungan saya di kota , Imam selalu ganti,Baik sholat Jumat,ataupun yang lain. bahkan selama tarawih imam setiap malam berganti, diisi dengan ceramah dengan tema dan gaya yang berbeda, jadi jamaahnya selalu berharap ada ilmu baru dan segar,
Mungkin disini belum saja ya, suatu saat pasti bisa begitu
Tapi Ok lah secara keseluruhansaya merasa puas dan bangga dengan kampong saya,
Eh…. Sebentar ya… lagi masak panggang ayam…
Hemmmm enak,,,, alot dikit , ya ini panggang khas Kalitepus, setelah di panggang di sayur santan kental… Wah…. Hati-hati yaaa. Asam urat bisa naik tuhh
Penulis ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf lahir Batin
Terutama bagi yang merasa malu kampung tempo dulunya dikupas habis..
Begitu pula yang kemarin belum ketemu karena tidak pulang
Juga Adik-adik siswa sekolah yang sekarang rajin berinternet..
Pas muludan kemarin aku beruntung bisa menyempatkan berkunjung ke orang tua, untung saja liburannya gandeng -Sabtu-Minggu-Senin jadi longgarlah.Memang tiap ada kesempatan saya usahakan pulang, maklum kadang tanggal merah tapi ada kerjaan, pas lagi nganggur ndak ketemu tanggal merah.Memang bisa saja pulang kampung kapan mau, tapi ndak enak banget kalau ndak ngajak anak-anak. Ndak seru. Ada yang berubah kali ini, sudah ada beberapa orang yang rutin mengambil batu,pasir walaupun belum ada yang pesan, hal ini dilakukan disela-sela menggarap tanah.Terus hutan juga sudah mulai dikerjakan dengan penanaman tanaman sejenis dalam jumlah besar,seperti kita ketahui ada yang berkebun jati,albasia,dll.Keliahatannya untuk lahan hutan mereka sudah maksimal manfaatkan , ada yang tanam jati selanya dipasrahkan orang untuk tanami hasilnya silahkan ambil.Yang belum pekarangan masih banyak yang nganggur , padahal ini musim hujan cocok untuk mulai menanam.Peternakan juga masih belum maksimal. Dulu hampir tiap rumah punya kambing,bahkan dulu sekali kerbau. Ini sebetulnya sangat bermanfaat untuk suplemen pupuk,jadi tidak 100 % mengandalkan urea,sehingga jadi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan menjadi langka saat musim tanam.Coba kalau pupuk organik, lebih murah,mudah dan hasilnya lebih baik dan harga panen lebih mahal. Eh....Panggangnya udah matang tuh.... habis dipanggang langsung disayur kental nyam-nyam-nyam. Mak Nyuss
Baru saja sampai di rumah, setelah seharian outbond , setelah sholat maghrib belum mengerjakan apapun langsung kuambil laptop agar tidak lupa menulis.Betul ini saya sempatkan., karena materi special seperti yang saya angankan.
Sungguh tempat yang tidak ada istimewanya semula, karena desa ini tidak ada apa-apanya, namun tempat tersebut dibuat istimewa oleh Bapak Pujiono ( owner Wisata Desa) di daerah Mojokerto-Jawa Timur ,dengan sumber daya yang minim namun dapat dibuat nilai tambah dengan idenya yang cemerlang. Beda sekali dengan desa kita yang kaya sumber daya namun sampai sekarang belum ada sentuhan bidang pariwisata.Tidak perlu modal besar untuk mengawali , untuk menjadikan desa kita menjadi desa wisata, dengan demikian dapat meningkatkan pendapatan desa maupun perorangan, saya yakin 100 % bisa. Namun siapa yang mau mendengar ide saya, bahkan orangpun ndak tahu saya, tapi jangan pandang siapapun yang penting ide ini bisa membuat desa kita maju. Sekali lagi desa kita punya banyak potensi, kita punya guagong yang pengunjungnya sudah ada rutin , kita punya sungai,kita punya tegal,pekarangan,gunung, semua itu asset yang tak ternilai . Sederhananya begini : Kita jadikan desa kita tahun 2010 menjadi tahun kunjungan wisata Guagong menjadi sentral kunjungan, sebelah kiri atau kanan kita jadikan arena panjat tebing, tali luncur,titian tali, dan tali satu , sekarang lagi trend. Dibawah kita buat kolam renang dan kolam pancing, di sungai bisa kita rancang berbagai permainan, disekitar gua juga kita buat banyak arena bermain,seperti ayunan, dll. Di atas gua, tanah yang sulit ditanami bisa kita jadikan tempat berkemping.Kita adakan pertunjukan berbagai kesenian/bergilir di panggung areal wisata gua gong, Itu mendapatkan income yang luar biasa besar, dan mempekerjakan banyak karyawan belum lagi penduduk bisa berdagang yang bisa menjual dengan harga yang baik,dan ada semangat untuk menanam :salak,bengkoang,jeruk, dan apa saja yang bisa untuk oleh-oleh. Pasti banyak yang bertanya,….Siapa yang mau bayar, mau kunjungi dsb...disini bukan kota….Itulah yang kadang membuat rencana mandeg, Sebetulnya gampang saja.Kita bikin team pemasaran modern , kita garap purworejo,kutoarjo,prembun,Kebumen dan sekitarnya ndak akan habis, dari yang umum ,maupun rombongan , dari TK sampai SMA.Ini metode pembelajaran diluar kelas yang manfaatnya luar biasa. Satu lagi pertanyaan …… Siapa yang modalin…..? Gampang sekali. Orang Kalitepus banyak sekali yang sukses namun enggan membawa pulang modalnya ke kampong karena tak yakin ada yang bisa dipercaya untuk mengelola maupun mengembangkan , Kita bisa lihat kalau lebaran dipinggir jalan dari balai desa sampai ujung masjid saja berapa mobil mewah yang berjejer.Kita juga tidak mengesampingkan pengusaha local yang sukses,petani yang sukses yang ada di desa kita. Itu juga potensi luar biasa. Mereka kebanyakan lebih mudah investasi di kota, atau di bisnisnya karena mudah mengembangkan,mudah diawasi, dan professional. Tapi kita harus ingat, kita dilahirkan didesa yang penuh kenangan,tempat kita bertemu orang tua,tempat kita kembali juga kalau sudah tak kerasan di perantauan,dan mungkin tempat yang paling nyaman untuk pensiunan.Apalagi yang sudah tinggal disini Kenapa tidak kita berbuat sesuatu seandainya ada jaminan bahwa kita semua professional dan dapat mempertanggungjawabkan pekerjaan dan keuangan, dan hasil yang memadai, kita abadikan pemilik modal mungkin menjadi nama-nama bagian tempat rekreasi Semoga bisa….
Sebelum pulang saya berangan pengin makan yang dulu dirasakan enak , di data satu persatu, bahkan ndak cukup waktu kalau liburan hanya tiga-empat hari.Di hari pertama pagi-pagi sekali saya niati beli lotek, beberapa bungkus, saya makan pelan-pelan sambil ingat dulu waktu beli di lek perut(lek sirus), yah masih mirip rasanya.Siang ke pasar, tidak lupa belanja tiwul di pasar dan wader(unjar), saya masak dan wuih masih sama juga, seperti bikinan kita dulu, dan unjarpun masih seperti yang kita dapat dulu waktu di kali , Siang beli dawet hitam di Klepu ,wah segernya masih seperti dawet yang dulu dipikul dengan harga Rp.10,- atau barter dengan padi waktu panen.Siang hari banyak pengin, pengin makan tiwul dengan sambel trasi&lombok ijo,tiwul dengan wader, tiwul yang diurap,dll Ya,ya,ya,......Rasanya nikmat, kenapa dulu pada jaman orde baru yang makan tiwul dianggep belum makmur ya? sampai -sampai orang malu makan tiwul,lalu enggan untuk menanam singkong, walau sekarang banyak yang tanam singkong tapi paling hanya untuk direbus, atau dikukus.Sudah tidak ada lagi di desa saya yang bikin gaplek. Yang dulu sempat bikin gaplek sekarang sudah banyak makmur dengan rumah yang permanen sehingga kurang pantes lagi kalau masih konsumsi tiwul.Inilah salah satu kesalahan orde baru yang memaksakan orang makan nasi yang tadinya tiwul,atau sagu, atau jagung.Sehingga waktu krisis harga beras melambung,dan tak ada lagi alternatif. Padahal kalau kita kaji kandungan tiwul, sagu, atau jagung itu sedikit sekali kandungan gulanya, sehingga cocok untuk penderita diabet dan sangat sehat untuk dikonsumsi setiap hari.Kebanyakan penyakit orang asia adalah diabet, karena makan nasinya banyak, banyak minum manis namun sedikit aktifitas. Sore hari aku cari kupat tahu, aku pernah salah 3 kali beli kupat tahu, kok rasanya ndak seperti dulu ya. Pertama pesan kupat tahu kok ndak pakai kuah ya...? Pulang di hari lain pesen soto , eh salah lagi ndak seperti dulu. maklum dulu kan ditraktir jadi ndak tahu pesennya pakai nama apa. Balik lagi saya pesen kupat tahu malah saya ajak rombongan,saya yakinkan ini enak, jajanan saya dulu, semua makan ndak habis. waktu makan ada yang pesen Campur, saya amati... wah ini mestinya yang saya pesen... besoknya aku kesini lagi beli kupat campur,,,, ini baru betulll ini yang dulu saya makan Pulang makan kupat jangan lupa beli gembus,waktu hangat enak sekali... Saya rasakan belum cukup kalau tiga hari di kampung untuk mengulang jaman dulu.Waktu kembali ke kota aku beli tiwul instan, setiap pengin aku masak, tentunya hanya saya yang mau, istri dan anak saya juga heran... makanan apa kok doyan banget.Pengin makan dengan apa saya coba, betul-betul ......RASANYA MASIH SAMA...